Selasa, 12 April 2011

bahan kuliah komunikasi multikultural


KOMUNIKASI MULTIUKULTURAL


.Kompleksitas Global
sebagaimana telah dijelaskan pada kuliah sebelumnya ada empat alasan lahirnya kajian komunikasi multicultural.

Salahsatunya adalah terjadinya kompleksitas global

Akibat dari inovasi perpetual terjadi pergeseran konsep ruang dan waktu serta terjadinya akselarasi sejarah yang semuanya itu menyebabkan percepatan aktivitas manusia disegala bidang , ini kemudian menimbulkan kompleksitas permasalahan dalam kehidupan global.

Indikator indicator :\
a. E-Media On-Line : Technology of Freedom
- Ekonomi global yg digerakan  oleh media elektronik secara signifikan memperluas dan         
   membuat lingkungan persaingan perusahaan  semakin kompleks.
- Misal internet adalah dunia siber yang terbuka dan bebas bagi siapa saja diseluruh dunia
  yang memiliki  jalur telepon dan komputer pribadi atau dapat melakukan akses lewat
  warnet   yang tersebar diseluruh desa di Indonesia.
- Internet dgn informasi yg membanjir telah memungkinkan pelanggan memiliki kendali
   yg lebih besar daripada sebelumnya. Ini karena waktu untuk melihat merevisi,memutus
  kan jauh lebih mudah,cepat dan akurat.
-Media massa telah menciftakan tidak saja desa global,tetapi juga cyberspace(alam kabel)
  atau virtual world(dunia maya)
- Internet mampu menyediakan informasi yang dapat diakses dalam waktu yg bersamaan
   oleh siapa saja,dengan peralatan teknolgi murah yang diproduksi secara massal seperti
  televise  ,telepon dan computer
- Internet adalah raja dari segala media massa,yang mampu menyebarkan informasi tanpa
   batas  dan nyaris tanpa sensor.
- Jangkauan publiknya sangat luas
- kemampuan interaktifnya tak tertandingi oleh media massa konvensional
- Sebagai gudang informasi E – media menjadi tujuan bagi setiap orang untuk mempero
   leh informasi dari berbagai bidang kehidupan.
-Tembok raksasa sebesar tembok cina atau badan sensor media massa,badan intelegen se
  kalipun tidak mampu menghalang halangi bahkan mengawasi dunia virtual tersebut seba
  gaimana mereka mengontrol kehidupan nyata.
-Secara positif,media massa diakui sebagai kemajuan yang membawa berkah,karena ke
 nyataan menunjukan media massa mampu sbb :
 Pertama , memperkokoh pola pola budaya masyarakat yang berlaku karena ada proses di
 alog yang terus menerus
 Kedua, Menciftakan pola pola budaya baru yang tidak bertentangan dengan pola budaya
 yang telah mapan
 Ketiga, Dipercaya mampu mengubah norma norma dan nilai budaya yang berlaku sehing
 ga perilaku individu dalam masyarakat menyesuaikan diri dengan budaya global yang di
 tawarkan. (Melvin de Fleur)
-Pandangan Negatif ,terhadap media massa adalah kenyataan bahwa media massa seca
 ra menyakinkan mempunyai efek merugikan bagi masyarakat. Hal ini diperkuat oleh ha
 sil  kajian para ahli komunikasi yang menganggap media massa merupakan penyumbang
  terbesar rusaknya harmonitas social dan meningkatkan dekadensi moral.
-Munculnya gaya hidup global sebagai salahsatu factor penting hancurnya budaya local
-Penyumbang melebarnya kesenjangan ekonomi, bahkan penindasan.Karena penanaman
 pengaruh kapitalis yg cenderung mengekploitasi pesan dan format media massa untuk
 mendukung supremasinya.
-Kehadiran komunikasi tanpa batas lewat “technologies of freedom” yaitu internet,kebe
  basan  yg diberikan media massa ini telah menyadarkan orang bahwa dampak negative
  yang ditimbulkanya lebih meningkat kualitasnya dengan rendahnya control yang dapat
 dilakukan siapun juga.
- Penyebab besarnya dampak negative :
  a.lemahnya pengawasan krn yang diawasi dalm bentuk geografi virtual, borderless worl
  b.Kebebasan total
  c.Rendahnya proteksi thd privasi, hak patent,rahasia bank.,hak hak intelektual,
  d.Terbukanya intervensi pihak lain kedalam masalah pribadi
  e. terabaikanya hak hak intelektual
- Sementara regulasi Negara atas penerapan media on line sangat sulit dilakukan karena
   media tersebut menembus batas batas Negara dan bersipat virtual.
- Akibatnya, akan terjadi perbenturan nilai antara dunia maya dan dunia nyata siapa yang
   akan memenangkanya tergantung karakter bangsa,loyalitas terhadap norma dan keper
   cayaan yg dianut,kualitas kekuasaan Negara serta tingkat kemajuan suatu bangsa.

b.Desa Global,Gaya hidup global
 - Desa global adalah dunia yang terintegrasi dalam sebuah cyberspace seolah olah berde
    katan dan tidak saling tercerai berai. Mereka menjadi warga global,terikat oleh perasa
    an hidup bersama dalam kehidupan baru dengan landasan semangat keluarga global.
 - Desa ini menciftakan gaya hidup global merupakan cara menyatakan kepada dunia ten
    tang diri kita,yaitu kesatu atau lebih subkultur dimana kita mengindentifikasi diri kita
    dari golongan mana.
 - Dalam kehidupan yg  terintegrasi dalam dunia siber manusia diseragamkan oleh produk
    budaya global
 -  Gaya hidup global ditandai dg membanjrnya produk impor atau multinasional corpora
    tion yg secara massal mengembangkan industrinya hampir diseluruh dunia
 -  Produk produk tersebut telah mendorong warga desa global sebagai konsumen aktif,le
    bih besar sebagai pengguna dan pemakai ketimbang sebagai  produktor
-  Akhirnya dunia menjadi lebih kosmopolit yg mana satu orang dengan orang yang lain
    tidak saja saling pengaruh mempengaruhi tetapi juga saling mengekploitasi dan men
    domonasi.
 -  Globalisasi yg mengarah pada gaya hidup global  inilah yg disebut John Naisbitt seba
     gai proses terjadinya cultural homogenization(keseragaman budaya)
 -  Budaya konsumerism semakin mengglobal ketika periklanan menjadi alat yg paling
     efektif.
 -  Kehadiran produk produk yg didefinisikan sebagai syarat kehidupan global
 - Setiap warga desa global pada lingkup komunitas yg terkecil tersentuh budaya global
    sebagai budaya tanding,meskipun pada akhirnya mereka mempunyai pilihan modenya
    sendiri sendiri.Globalisasi diterima secara kritis oleh karenanya mereka membuat buda
    ya tanding( counter culture) dengan pola hidup dan kebudayaan sendiri.
C.Kekacauan Peradaban
 - Fenomena global terus berlangsung dengan akselarasi makin tinggi,selaras dengan per
    kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,maju terus tanpa bisa dicegah,ditengah te
   ngah ketegangan situasi dunia yang belum berhenti ditandai dengan kekacauan hubung
   an antar Negara,terorisme dan kolonialisme baru.
 - Konsekwensi globalisasi yg membuat kacau peradaban al
    Pertama,
    Pergantian nilai lebih cepat dibandingkan kapanpun dalam sejarah.Hal ini berdampak
    lahirnya konsep kesementaraan baik dalam system nilai masyarakat maupun pribadi
    Fragmentasi masyarakat cenderung melebar dan keanekaragaman nilai semakin ber
    kembang ,dalam waktu bersamaan agaknya kita akan menyaksikan kehancuran konsen
    sus.
    Kini masyarakat bergerak keluar menuju keanekaragaman,bukan kearah kesatuan.
    Kedua,
    Berbaurnya segala bentuk kepentingan dari pelaku bisnis,politik, yg berbeda beda latar
    belakang  kebudayaanya.Ukuran jumlah penduduk,struktur usia dan distribusi geogra
    fis  sangat mempengaruhi perkembangan sebuah kawasan.Keluarga sekarang mendeka
    ti kepunahan. Fungsi keluarga semakin kurang berarti dalam kehidupan manusia.dika
    langan kulit putih perkawinan selalu dianggap sebagai suatu akhir.
    Dasar mencari pasangan bukan pada usia kronologis, tapi lebih pada kesamaan nilai
    dan minat yg saling mengisi dan atas pertimbangan perkembangan pribadi
   



makalah tentang GLOBALISASI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     LATAR BELAKANG MASALAH
 Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia.
            Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengertian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut.
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya

1.2     IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan.

1.3      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan budaya ?
2.      Apa yang dimaksud dengan globalisasi ?
3.      Bagaimana hubungan antara budaya dan globalisasi ?
4.      Bagaimana globalisasi dalam kebudayaan tradisonal di Indonesia ?
5.      Bagaimana perubahan budaya dalam globalisasi (Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan) ?
6.      Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa ?
7.      Jelaskan tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi kebudayaan dan cara mengantisipasi adanya globalisasi kebudayaan ?
1.4       TUJUAN PENULISAN
1.      Menjelaskan pengertian budaya.
2.      Menjelaskan pengertian globalisasi.
3.      Menjelaskan hubungan antara budaya dan globalisasi.
4.      Menjelaskan globalisasi dalam kebudayaan tradisonal di Indonesia.
5.      Menjelaskan perubahan budaya dalam globalisasi (Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan).
6.      Menjelaskan pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa.
7.      Menjelaskan tindakan yang mendorong timbulnya globalisasi kebudayaan dan cara mengantisipasi adanya globalisasi kebudayaan.




1.5       METODE PENULISAN
Penulisan makalah  ini melalui prosedur studi pustaka, baik media buku maupun internet. Semua informasi dan gagasan yang telah diperoleh dalam makalah ini, kami gabungkan menjadi satu kesatuan dan menyeluruh, untuk menjelaskan makalah kami tentang pengaruh globalisasi terhadap ekssistensi kebudayaan daerah, Sehingga kami dapat menarik kesimpulan dari intisari pembahasan makalah ini.












BAB II
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI KEBUDAYAAN DAERAH
2.1     PENGERTIAN BUDAYA                    
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata Budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kata budaya disebut culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colere yang berarti  mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Namun dalam bahasa Indonesia kata culture sering diucapkan menjadi kultur. Kemudian pengertian budaya berkembang dalam arti kultur, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Menurut sumber lain, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya dapat pula diartikan sebagai suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Terkadang seseorang dapat mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain. Hal ini terlihat dari definisi budaya sebagai adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri." Citra yang memaksa itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Berikut ini adalah pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli:
1.        Edward Burnett Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks    yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.        R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsure pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3.        Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4.        Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5.        Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Dengan kata lain, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
6.        Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
7.        M. Jacobs dan B.J. Stern, kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
8.        Dr. K. Kupper, kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
9.        William H. Haviland, kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
10.    Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
11.    Francis Merill, kebudayaan adalah semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
12.    Bounded et.al, kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
13.    Mitchell (Dictionary of Soriblogy), kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
14.    Robert H Lowie, kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
15.    Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
16.    The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Sebagian para ahli mengartikan kebudayaan menyangkut keseluruhan aspek manusia baik material maupun non-material, sehingga kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme, yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks. Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Adapun pokok-pokok yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan antara lain :
1.        Kebudayaan yang terdapat  antara umat manusia sangat beragam.
2.        Kebudayaan didpat dan diteruskan melalui pelajaran.
3.        Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi, dan sosiologi.
4.        Kebudayaan berstruktur  dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional.

Beberapa cara pandang terhadap kebudayaan, yakni :
1.       Kebudayaan sebagai peradaban
Gagasan tentang budaya dalam sudut pandang ini menganggap kebudayaan sebagai peradaban sebagai lawan kata dari alam. Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan yaitu  salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.